Tumbuhan Paku: Ciri dan Klasifikasi

Tumbuhan Paku: Ciri dan Klasifikasi | Tumbuhan paku adalah tumbuhan yang masuk dalam jenis tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan yang bernama latin Pteridophyta ini memiliki ciri-ciri umum yaitu telah memiliki akar, batang, dan daun sejati atau sempurna. Itulah sebabnya mengapa sehingga tumbuhan paku disebut juga tumbuhan kormus (Cormophyta). Pada bagian organ tubuhnya juga terdapat jaringan angkut berupa floem dan xylem. Tumbuhan paku banyak hidup di darat, terutama di tempat yang lembab, tetapi ada pula yang hidup di tempat kering, menempel di dinding atau tubuh tumbuhan lain, dan ada yang hidup di air.

Tumbuhan Paku: Ciri dan Klasifikasi
Tumbuhan Paku: Ciri dan Klasifikasi

Ciri-ciri Tumbuhan Paku

Ciri-ciri tumbuhan paku dapat dikenali dengan melihat akar, batang, dan daunnya. Selain itu, ciri tumbuhan paku juga dapat kita tinjau dari segi habitat dan cara perkembangbiakannya (reproduksi). Dibawah ini akan kita bahas masing-masing ciri tersebut:

Akar Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku memiliki akar serabut berasal dari rizoma yang tertanam di dalam tanah. Jaringan akar tumbuhan paku terdiri dari korteks, silinder pusat, dan jaringan epidermis. Ujung akar dilindungi tudung akar (kaliptra) yang berguna melindungi akar pada saat menembus tanah. Akar tumbuhan paku berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan yang diperlukan.

Batang Tumbuhan Paku

Batang tumbuhan paku umumnya sangat pendek (tidak lebih dari 0,5 m) dan beruas-ruas. Tetapi, pada beberapa jenis tumbuhan paku, seperti paku tiang (Alsophyla glanea) dan pakis (Cyathea sp.) tinggi batangnya dapat mencapai 5 m dan kadang-kadang bercabang serta memiliki berkas pembuluh yang terdiri atas xylem dan floem.

Daun Tumbuhan Paku

Daun tumbuhan paku berwarna hijau karena berklorofil sehingga mampu menyediakan makanannya sendiri. Daun yang masih muda menggulung.  Daun tumbuhan paku dapat dilihat berdasarkan fungsi dan bentuknya. Dilihat dari fungsinya, daun tumbuhan paku dikelompokkan atas tropofil dan sporofil. Tropofil adalah daun yang berfungsi dalam proses asimilasi, sedangkan sporofil adalah daun tumbuhan paku yang berfungsi menghasilkan spora. Jika dilihat dari bentuknya, daun tumbuhan paku dikelompokkan menjadi daun mikofil (daun kecil) dan daun makrofil (daun besar).

Perkembangbiakan Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dengan menghasilkan tunas dan spora. Spora pada tumbuhan paku dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Pada berbagai jenis tumbuhan paku, sporangium memiliki susunan, bentuk, dan ukuran, yang berbeda pula. Di dalam sporofil, sporangium terletak dalam kelompok-kelompok kecil. Untuk menjaga agar spora yang terdapat di dalam sporangium tidak rusak, sorus muda dilindungi oleh selaput tipis yang disebut indusium. Secara generatif, perkembangbiakan tumbuhan paku berlangsung dengan melibatkan sel kelamin jantan dan betina. Sel kelamin jantan (sel spermatozoid) dihasilkan oleh anteridium dan sel kelamin betina (ovum atau sel telur) dihasilkan oleh arkegonium.

Habitat Tumbuhan Paku

Habitat tumbuhan paku ada yang hidup di darat, di perairan, dan ada juga tumbuhan paku yang hidupnya dengan cara menempel pada tumbuhan lain.

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Klasifikasi tumbuhan paku dapat dibedakan berdasarkan jenis sporanya. Selain itu, tumbuhan paku juga dapat klasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologinya. Dibawah ini akan kita lihat masing-masing klasifikasi tumbuhan paku tersebut:

Klasifikasi Tumbuhan Paku Berdasarkan Spora

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
  • Paku Homospora: Paku homospora adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora. Contoh paku homospora adalah paku kawat (Lycopodium cernuum) dan suplir (Adiantum Cuneatum).
  • Paku Heterospora: Paku heterospora adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berlainan, yaitu mikrospora yang berkelamin jantan dan makrospora yang berkelamin betina. Contoh paku heterospora adalah semanggi (Marsilea crenata) dan paku rane (Selaginella).
  • Paku Peralihan: Paku peralihan adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, tetapi jenis kelaminnya berbeda. Jenis tumbuhan paku tersebut merupakan peralihan antara tumbuhan paku homospora dan heterospora. Contoh paku peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum debile).

Klasifikasi Tumbuhan Paku Berdasarkan Morfologi

Berdasarkan morfologinya, tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu:
  • Paku kawat (Lycophyta), memiliki struktur daun berbentuk mirip rambut sisik dengan batang seperti kawat sehingga sering disebut paku kawat. Sporangium terdapat pada sisi daun yang berkumpul membentuk kerucut yang disebut strobilus. Contoh paku kawat: Lycopodium clavatum, paku tanduk rusa (Lycopodium sp.)
  • Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis paku yang berdaun kecil seperti selaput dan tersusun melingkar. Batangnya mirip daun cemara, berongga, dan tumbuh tegak. Umumnya jenis paku mi hidup di dataran tinggi. Contoh paku ekor kuda: paku ekor kuda (Equisetum debile) dan Selaginela sp.
  • Paku purba (Psilophyta), sebagian besar jenisnya telah punah. Tumbuhan paku ini belum memiliki daun dan akar, batangnya bercabang menggarpu dengan sporangium terdapat pada ujung cabangnya, dan telah memiliki berkas pengangkut. Contoh paku purba: Psilotum nodum, Rhynia major.
  • Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis paku yang banyak dijumpai, umumnya disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar dan mudah menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil. Contoh paku sejati: Paku sampan (Azolla pinnata), semanggi (Marsilea crenata), suplir (Adiantum cuneatum), dan paku sarang burung (Asplenium nidus).
Sekian uraian tentang Tumbuhan Paku: Ciri dan Klasifikasi, semoga bermanfaat.

Popular posts from this blog

3 Contoh Kata Pengantar Makalah Terbaru

Pengertian Firma: Apa itu Firma?

Kliksaya.com, Dari Lelucon Menjadi Penyelamat.